Laman

Selasa, 04 Agustus 2009

Perempuan Dan Laki-laki

Kalau kita ngomongin masalah laki-laki dan perempuan pasti panjang dan bisa menjurus yang tadinya baik menjadi kurang baik. Perbedaan antara laki-laki dan perempuan memang jauh berbeda tapi pada sekarang ini tidak sedikit loch emansipasi wanita yang kebablasan artinya, otaritas laki-laki sebagai pemimpin itu dihak patenkan oleh perempuan. Kita lihat sejauh mata memandang, masalah KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) tidak sedikit loch perempuan atau para istri yang berani melawan suaminya bahkan ada yang berani memperlakukan suami sebagai istri.

Kita liha lagi dari sisi positif dan negatif antara laki-laki dan perempuan dalam menanggapi suatu masalah ataupun sisi yang menyedihkan. Hem, tidak sedikit terutama masalah asmara ada yang nekat bunuh diri karena cintanya ditolak dan kebanyakan itu dilakukan oleh para pihak wanita atau perempuan walaupun ada juga yang dilakukan oleh para kaum laki-laki. Tapi sekali lagi saya ingatkan bahwa bunuh diri karena hal apapun itu dilarang oleh agama dan merupakan perbuatan yang tercela (Sangat Buruk) yang harus kita hindari. Memang sich masalah pasti selalu saja datang kepada kita, tapi boleh di ingat bahwa Tuhan tidak memberikan suatu ujian ataupun masalah melebihi kekuatan hamba-Nya dalam menghadapi itu semua. So, artinya semua hal atau ujian serta masalah itu pasti ada solusinya.

Mari kita lihat lagi jauh lebih dalam, jauh lebih dalam (Ups ngikutin gaia Romy Rafael). Laki-laki menggunakan 10% perasaan terhadap apa yang terjadi, sehingga kebanyakan perasaan yang diyakini hanya sebatas 10% saja. Sedangkan untuk 90% lebih kepada logika jadi yang bisa dipikir dan dalam logikanya masuk akal itu lebih diutamakan. Nah, sebaliknya dengan wanita biasanya dan pada umumnya lebih cenderung 90% menggunakan perasaan dan inilah yang membuat wanita itu lebih mudah merasa sedih dan merasa patah hati atau bahkan kesedihan yang berkepanjangan karena itu yang digunakan hanya perasaan terus sedangkan untuk logika itu hanya 10% yang sebenarnya bisa lebih baik lagi dan merasakan sesuatu itu berdasarkan hal yang tertentu.

Kebanyakan memang baik bagi kaum laki-laki maupun kaum perempuan yang selalu saja merasakan lebih hebat dan saling bersaing dalam hal apapun. Memang itu wajar adanya tapi jangan sampai kebablasan, bisa-bisa jadi ga seimbang dech baik dari segi Hak dan kewajibannya juga. Nah loch siapa yang merasa seperti itu hayo ngaku, hayo ngaku.

Kalau idektiknya dari kaum perempuan memang cenderung lebih banyak menggunakan Perasaan yaitu sebanyak 90% hal ini tentu amat merugikan karena kalau kita menghadapi suatu masalah baik dan buruk dengan perasaan maka kita akan terus terbunuh oleh perasaan itu. Akan tetapi jika suatu masalah kita pikirkan dengan lebih memainkan peranan logika tentunya pemikiran kita akn bisa menemukan jalan keluarnya sehingga bisa melewati itu semua. Jika kita menggunakan lebih banyak kepada perasaan tentu hal akan timbul adalah rasa putus asa dan berpikir bahwa sudah berusaha tapi masih saja mengalaminya. Hal tersebut juga bisa terjadi kepada kaum Laki-laki akan tetapi hanya sedikit yang seperti itu karena kaum laki-laki lebih menggunakan Logika daripada perasaan, Benarkan???

Me

Tidak ada komentar:

Posting Komentar