Laman

Selasa, 01 September 2009

Membangun Kemandirian Dalam Kesendirian

Mandiri, yups pasti sudah pada tahu kan artinya eits bukan mandi sendiri loch artinya. Mandiri berasal dari suku kata Man dan Diri, Man artinya Melakukan dan Diri artinya Sendiri jadi menurut suku kata mandiri artinya adalak Bisa Melakukan Secara Sendiri. Komponennya apa saja yang bisa diakui ya, yups banyak sekali yang merupakan komponen tersebut salah satunya bisa hidup sendiri eits jangan salah kaprah ya disini maksudnya adalah melakukan semua yang dilakukan secara sendiri bisa seperti, makan - makan sendiri, cuci baju sendiri, tidur sendiri dan melakukannya serba sendiri hayo sepertinya mirip lirik lagu ya By The Way its okay aja dech. Orang yang berani hidup mandiri biasanya dilakukan bagi para perantau tapi tidak sedikit juga loch dari orang-orang lain yang mau mencoba hidup sendiri dan belajar mandiri. Apa sich enaknya hidup mandiri, yoi banyak sekali coy yang bisa disapat. Pertama, kita bisa mengatur diri sendiri sesuai dengan yang kita inginkan asal tidak sampai merugikan orang lain dan mengandung hal-hal yang negatif loch ya. Kedua, Belajar lepas dari keterkaitan dengan orang tua, hem sepertinya kalau inti yang ini adalah semuanya tidak mengandalkan orang tua tapi masih banyak loch yang keterkaitan terhadap orang tua terutama masalah biaya hidup yang masih ditanggung orang tua. Ketiga, Hidup sendiri alias mandiri itu merupakan pembelajaran kedewasaan dari seseorang, loch kok bisa begitu yups, benar sekali dengan kita dihadapkan dalam kesendirian mau tidak mau kita harus menyelesaikan semua persoalan secara sendirian.

Banyak sekali hal yang bisa kita ambil dan kita pelajari dari keadaan dan terhadap kehidupan secara kesendirian itu. Mengatur diri sendiri, pada prinsipnya hal itu akan terjadi dan akan dialami oleh semuanya akan tetapi tidak sedikit juga orang-orang yang dalam hidup kemandirian masih mengandalkan peranan orang lain dan itu tentunya ada porsinya masing-masing sehingga semua itu membuatnya semakin berpiki dewasa. Apa saja yang dimaksud dengan mengatur diri sendiri dan komponennya apa saja. untuk yang dimaksud dengan mengatur diri sendiri adalah semua yang dilakukan itu dipertimbangkan dan diputuskan secara individu dan hanya ia yang tahu kenapa alasannya dan juga bisa mengatur tentang pribadinya. Komponennya apa saja dalam hal mengatur diri sendiri, ada dua bagian yang perlu dicermati yaitu kebutuhan Jasmani dan rohani, untuk kebutuhan jasmani meliputi kebutuhan sandang, pangan dan papan dilakukan dan diatur sedemikian rupa dengan semuanya serba sendiri hem memang berat pada awalnya pada untuk kedepannya akan terasa enak dan indah jika kita bisa mengambil intisarinya. Pengaturan mulai dari keuangan, kesehatan dan juga semuanya harus dilakukan dengan cermat.

Untuk pengaturan keuangan, secara teori kebutuhan itu akan meningkat jika kita tidak bisa mengaturnya, misalkan sumber keuangannya dari keluarga contohnya dalam satu bulan ditransfer 3 jt s/d 5 jt (Golongan Ningrat) hanya untuk uang hidup saja, sungguh itu merupakan jumlah yang besar jika kita tergolong golongan menengah kebawah dan biasanya kalau menengah kebawah itu antara 1 jt sampai 2 jt dalam satu bulan dan hanya untuk uang hidup saja. Mari kita liha bagaimana pengaturannya, yups biasanya setelah mendapat uang dari transferan orang tua kebanyakan selalu mengutamakan belanja baik itu kebutuhan pakaian dan makanan, khusus untuk kebutuhan pakaian terutama kaum wanita yang sering sekali melakukannya dan tidak menutup kemungkinan kaum adam juga. Baiknya jika kita mendapatkan uang dari transferan orang tua maka pengambilan besar-besar pasti dilakukan tapi sebaiknya kita harus bisa mengaturnya, misalkan kebutuhan pertama adalah membayar iuran kos bagi nya nge'kos, setelah itu kebutuhan yang kedua adalah kebutuhan makanan nah disinilah biasanya kalau dapat uang yang jumlahnya banyak biasanya akan menghambur-hamburkannya dengan makan-makanan yang tergolong mahal dan menghabiskan ratusan ribu dari tidak hanya sekali dilakukan tapi sering kali. Kita memang boleh memanjakan indera perasa kita terutama yang berhubungan dengan selera, bolehlah tapi jangan keseringan karena nantinya keadaan keuangan pada akhir bulan akan tipis karena dihamburkan diawal. Untuk itu makanan tidak perlu mahal akan tetapi harus tetap mengandung 4 sehat 5 sempurna itu yang terpenting dan jangan pernah terbawa oleh gengsi karena teman kita makan dengan makanan yang mahal-mahal sedangkan kalau kita terbawa maka dalam hitungan 2 minggu keuangan pasti jebol itulah yang perlu diperhatikan. Lebih baik lagi jika dari jatah bulanan kita di investasikan, apapu bentuknya yang terpenting tidak merugikan bukan merugikan walaupun semua itu ada resikonya.

Dari uang bulanan yang diterima sisihkan untuk biaya kesehatan, karena yang namanya sakit itu tidak bisa ditebak dan kadang bisa terjadi kapan saja. Oleh karena itu saat itu terjadi kita sudah punya tabungan dan alokasi untuk kesehatan, ya walaupun mencegah labih baik dari pada mengobati tapi kalau kita tidak cermat maka semua itu akan menguras keadaan keuangan kita lain hanya jika sudah dialokasikan dan dianggarkan kalau itu terjadi kita sudah siap dan tidak perlu khawatir dengan masalah biaya, besarnya anggaran untuk kesehatan itu disesuaikan dengan kemampuan financialnya, kalau mampu ya dibesarkan, usahakan untuk satu bulan itu minimal 50 rb atau lebih seperti 100 rb juga boleh. Selain masalah kesehatan perlu juga menganggarkan kebutuhan kita, misalnya kebutuhan pakaian, jika kita bisa minimal dalam satu setel pakaian itu dianggarkan dalam waktu 2 s/d 4 bulan dengan begitu kebutuhan ataupun kadar pengeluaran bisa dikontrol, untuk besarnya bisa disesuaikan dengan kebutuhan yaitu maksimal 100 rb perbulan dan minimal 50 rb untuk satu setel sesuaikan dengan kebutuhan saja. Berat memang dengan pengaturan seperti itu tapi lambat laun akan biasa dan dapat mengambil manfaatnya karena semua yang dibutuhkan dianggarkan sehingga kebutuhannya dapat tercapai.

Mandiri juga seharusnya bisa mengajarkan dan belajar lepas dari keterkaitan dengan orang tua. Artinya yang biasanya kita tinggal bilang mau ini itu sekarang harus direm dan dipikirkan, biasanya kita makan tinggal makan sekarang tidak lagi, mau makan kita harus mencari makan terlebih dahulu, baju yang biasanya tinggal pakai sekarang harus mencuci dan menyetrika sendiri, jika memang keadaaan keuangan besar bisa mencuci dan menyetrika di laundry tapi lebih baik dicuci sendiri dan disetrika sendiri pula. mengapa demikian, jawabannya adalah rasa tanggung jawab dan juga kesadaran terhadap apa yang dipakai dan apa yang dinikmati itu sepenuhnya tanggung jawab pribadi. Beranikah kita bilang kepada orang tua untuk tidak lagi mengirimkan uang bulanan? tentu jawabanya beragam mulai dari, wah saya mah tidak sanggup, kuliah saj belum beres apalagi mencari uang sendiri, tapi bagi yang yakin dengan kemampuanya dan bisa menyeimbangkan pasti bisa, bagi yang sudah bekerja tentu beda karena semuanya dinikmati dari penghasilannya per bulan tapi bagi yang masih mengandalkan keuangan dari orang tua pastinya mustahil bin mustahal, ups opo iki yo. Jika kita berani melakukan itu dan berusaha sekuat tenaga pasti kita bisa mendapatkan pekerjaan dan penghasilan sendiri atau memakai trik lain yaitu untuk beberapa bulan masih dikirimkan uang tapi setelah mendapatkan pekerjaan dan penghasilan sendiri haruslah berani untuk bilang, Mama dan Papa mulai bulan depan tidak usah mengirimkan uang bulanan lagi karena saya sudah mendapatkan penghasilan sendiri, wah pasti orang tua bangga sekali kepada kamu karena mereka akan senang mendengarnya dan juga berpikir kalau kamu sudah tumbuh dewasa.

Penghasilan sendiri itu berbeda daripada penghasilan dari subsidi orang tua, dengan penghasilan sendiri kita bisa tahu bagaimana sulit dan lelahnya mencari uang, kadang tidak sedikit yang mengatakan ternyata cari duit itu sulit dan melelahkan, tentu itu akan terjadi bagi setiap orang yang pernah merasakannya. Dalam hal kemandirian pengaturan keuangan dari penghasilan sendiri juga tidak kalah penting bukan tidak mungkin pengeluaran yang akan dilakukan perlu pertimbangan yang lebih karena merasakan keringat yang dikeluarkan untuk mendapatkan salary atau gaji bulanan.

Hidup sendiri alias mandiri itu merupakan pembelajaran kedewasaan, ya benar sekali memang disini kedewasaan akan perlahan-lahan diasah seperti pisau semakin diasah akan semakin tajam. Mandiri dan kesendirian akan membangun kedewasaan yang amat penting dan perlu sekali diperhatikan agar senantiasa berjalan dengan baik tapi tidak sedikit loch masih belum dapat mendewasakan diri walaupun sudah hidup sendiri, tapi tenang saja semua itu ada prosesnya dan juga ada waktunya yang perlu dilakukan adalah berbuat sebaik-baiknya dan diusahakan untuk tetap berlatih untuk mengedepankan penyelesaian secara sendiri. Banyak juga yang baru menemukan kedewasaan saat setelah menikah bahkan sudah menikah saja masih ada yang belum bisa menempatkan diri dalam menumbuhkan kedewasaan pemikirannya. Yang paling mudah untuk tetap belajar dewasa adalah berusah melakukan dan memecahkan masalah dengan sendiri tanpa hirup-pikup orang lain. Membangun kemandirian dalam kesendirian itu sangat baik dan akan lebih baik lagi jika kita bisa memanfaatkannya serta menerapkan dalam konteks kehidupan ini sehingga persoalan dan juga pembelajaran kehidupan senantiasa sesuai dengan keingianan. Tidak sedikir loch orang yang dewasa pemikirannya akan dihargai dan dihormati oleh orang lain dan mereka akan segan terhadap orang yang pemikirannya dewasa, bahka tidak sedikit yang minta dibimbing. Intinya adalah kemauan untuk terus belajar dan belajar dari apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan belajar bukan hanya dikelas serta oleh buku saja tapi dari semua hal yang bisa membuat kita semakin lebih tumbuh kembang kearah yang lebih baik lagi dari semula.

Inilah Aku
Bandung, 01 September 2009