Laman

Selasa, 18 Agustus 2009

Aku Maunya Begini, Eh Kamu Maunya Begitu

Aku bilang jangan begini-begitu eh kamu malah maunya begini-begitu ya jadinya berantem lagi dech, hufhh mang ga cape ya kerjaanya bertengkar terus. Aku maunya kamu itu begini tapi kamu malah maunya begitu, aku maunya begitu eh kamu malah maunya begini ya udahlah terserah kamu aja enaknya bagaimana. Bagi aku yang terpenting kamu bahagia dan senang itu sudah membuatku merasa senang, tapi kalau ngikutin maumu terus kapan donk mauku dituruti, hufh jadi sebel sendiri dech.

Pasti dech itu terjadi kepada kita saat sedang berpacaran atau membina hubungan, hemm memang sesuatu yang pasti terjadi sehingga perbedaan itu bisa menjadi penghalang atau bisa menjadi boomerang tapi tidak sedikit loch yang memaknai perbedaan itu sebagai keunikan dalam membina hubungan, benar ga nich. Perbedaan itu pasti ada dan tidak mungkin bisa terelakkan dalam suatu hubungan tapi yang terpenting adalah bagaimana menyikapinya sehingga kita bisa membuat perbedaan itu sebagai makna dalam mempersatukannya. Jadi tidak selamanya perbedaan itu membuat hal yang kecil menjadi besar tapi hla itu bisa terjadi jika kita tidak bisa bersikap dan menempatkan pada posisi yang benar dan baik untuk keduanya.

Terkandang setiap hari penuh dengan pertengkaran, cekcok yang berkelanjutan dan juga menjadikan masalah kecil menjadi besar lantaran karena ketidaksamaan dalam menyikapinya. Sebagai manusia yang diberi akal pikiran yang luas dan mampu memberikan serta menyikapi sesuatu dengan baik, sudah sepatutnya kita untuk berpikir dewasa dengan cara yang tidak selalu mementingkan kepentingan pribadinya saja. Egois itu memang cocok bagi orang yang hanya mementingkan kehendaknya saja, apalagi dalam suatu hubungan pasangan kita selalu bilang aku mau begini jadinya kamu juga harus begini, aku maunya begitu so kamu juga harus begitu. Seolah-olah kita sudah diatur kesana-sini padahal baru dalam tahap pacaran saja. Sebagi orang yang pernah merasakan hal tersebut sungguh pahit dach, bahkan banyak yang beranggapan bahwa siapa kamu, baru pacaran aja udah nyuruh aku begini-begitu apalai entar kalau udah menikah uh pasti aku termaksud dalam golongan ISTI (Ikatan Suami Takut Istri), apa kata Dunia kalau selalu dijajah sama pasangan kita.

Menyatukan dua hal yang berbeda memang selalu terkendala sampai-sampai bagi yang tidak kuasa menahannya pasti bisa bubar dech hubungannya. Lain lagi jika perbedaan yang ada itu malah menimbulkan kesan yang baik bahkan untuk keduannya ya asal jangan perbedaan itu malah jadi musuh aja tapi kalau perbedaan itu dijadikan bumbu pasti bisa sedap dech rasanya. Setiap saat dalam waktu yang ya mungkin bersamaan dengan sikon yang bad mood eh ditambah lagi dengan tingkah laku si doi yang nga-nga makinan aja dach kacau semua udah si doi ga bisa ngendaliin emosi eh jadinya malah hancur semua bahkan tidak sedikit loch yang Break gitu. Kedewasaan dalam melihat apapun itu memang perlu selain itu kesabaran dalam menghadapinya juga perlu akan tetapi yang namanya sabar ada batasnya sehingga kita tidak hanya terpaut oleh satu sis saja tapi lebih baik gunakan kedua sisi yang sama-sama baik untuk keduannya.

Percaya dech kamu itu ga bakalan sendirian jika memang bertengkar dengan pasangan kamu, masih banyak teman-teman yang bisa menghibur kamu. Kita harus berusaha untuk tetap tegar apapun yang terjadi termaksud jika patah hati ya walaupun sakitnya minta ampun toch itu bisa hilang dengan cara kamu tidak dan berhenti untuk memikirkannya ya ga. Lain jika kamu terus menerus mengingat dan mengenangnya, kalau memang jodoh ga akan kemana larinya asalkan kita tahu dan berusaha. Biar kata gunung itu jauh dipelupuk mata tapi kalau kita terus berjalan dan mendakinya pasti suatu saat akan sampai ke puncaknya, iya tidak.....??? Perasaan bolh sedih tapi hidup ini terus berlanjut donk jangan berhenti hanya karena masalah itu, coba pikirkan masih banyak kok yang mau sama kamu cowo atau cewe bukan dia doangkan so let's find another one ya.

Aku kasih tahu ya rumus untuk tidak terlalu sakit kalau ditinggal sama pasangan. Kita gunakan saja rumus pengurangan dan pembagian. Ok kita ibaratkan perasaan Cinta kamu itu 100% biasanya kalau kita udah sayang dan cinta sama seseorang kita bisa memberikan segalanya, hilangkan hal seperti itu karena kamu itu sangat berharga. dari 100% rasa sayang dan cinta kamu kamu bagi terlebih dahulu 50%-50%, kita liha 50% pertama itu untuk rasa pribadi dan 50% lagi untuk orang lain, nah untuk orang lain itu di bagi lagi 25%-25% yang 25% pertama untuk teman kamu dan 25% itu untuk orang lain sedangkan 50% kedua itu untuk yang pribadi. 25% pertama itu untuk kamu kepada pasangan kamu sedangkan 25% lagi untuk keluarga, orang tua dll. Sehingga dapat disimpulkan jika yang berkurang hanya 25 % pasti masih ada 75% dan kmu itu tidak kehilangan semua, lain halnya jika 100% rasa kamu itu hanya untuk pasangan kamu nah pas atau disaat break atau putus maka kamu tidak punya perasaan cinta dan sayang lagi sehingga kamu bisa depresi dan bad mood selamanya. Nah, sekarang tinggal mana yang kamu pilih mau 100% sakit hati dan bahkan bisa bunuh diri ata memakai rumusan dari saya itu. Jawabanya ada pada diri kamu sendiri yang akan menjawabnya, good luck yaa. Jangan pernah menyerah karena kamu itu sangat berharga dan belajarlah menghargai diri sendiri.

Inilah Aku
Bandung, 18 Agustus 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar